SEJARAH INDONESIA
KETIKA SOEKARNO TIDAK LAGI MENGHUNI ISTANA NEGARA
"Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan
seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng
hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang
Maha Esa.” (Soekarno, 1967)
Tak lama setelah mosi tidak percaya parlemen bentukan Nasution di
tahun 1967 dam MPRS menunjuk Suharto sebagai Presiden RI, Soekarno menerima
surat untuk segera meninggalkan Istana dalam waktu 2 X 24 Jam.
Soekarno tidak diberi waktu untuk menginventarisir barang-barang
pribadinya. Wajah-wajah tentara yang mengusir Soekarno tidak bersahabat lagi.
"Bapak harus cepat meninggalkan Istana ini dalam waktu dua hari dari
sekarang!".
Soekarno pergi ke ruang makan dan melihat Guruh sedang membaca
sesuatu di ruang itu. "Mana kakak-kakakmu" kata Soekarno. Guruh
menoleh ke arah Bapaknya dan berkata "Mereka pergi ke rumah Ibu".
Rumah Ibu yang dimaksud adalah rumah Fatmawati di Jalan Sriwijaya,
Kebayoran Baru. Soekarno berkata lagi "Mas Guruh, Bapak tidak
boleh lagi tinggal di Istana ini lagi, kamu persiapkan barang-barangmu, jangan
kamu ambil lukisan atau hal lain, itu punya negara". Kata Soekarno,
Bung Karno lalu melangkah ke arah ruang tamu Istana, disana ia
mengumpulkan semua ajudan-ajudannya yang setia. Beberapa ajudannya sudah tidak
kelihatan karena para ajudan bung karno sudah ditangkapi karena diduga terlibat
Gestapu. "Aku sudah tidak boleh tinggal di Istana ini lagi, kalian jangan
mengambil apapun, Lukisan-lukisan itu, Souvenir dan macam-macam barang. Itu milik
negara.
Semua ajudan menangis saat tau Soekarno mau pergi "Kenapa
bapak tidak melawan, kenapa dari dulu bapak tidak melawan..." Salah satu
ajudan separuh berteriak memprotes tindakan diam Soekarno.
"Kalian tau apa, kalau saya melawan nanti perang saudara, perang
saudara itu sulit jikalau perang dengan Belanda jelas hidungnya beda dengan
hidung kita. Perang dengan bangsa sendiri tidak, wajahnya sama dengan
wajahmu...keluarganya sama dengan keluargamu, lebih baik saya yang robek dan
hancur daripada bangsa saya harus perang saudara". tegas bung karno kepada
ajudannya.
Tiba-tiba beberapa orang dari dapur berlarian saat mendengar Soekarno mau
meninggalkan Istana. "Pak kami memang tidak ada anggaran untuk masak, tapi
kami tidak enak bila bapak pergi, belum makan. Biarlah kami patungan dari uang
kami untuk masak agak enak dari biasanya".
Soekarno tertawa "Ah, sudahlah sayur lodeh basi tiga itu
malah enak, kalian masak sayur lodeh saja. Aku ini perlunya apa..."
Di hari kedua saat Soekarno sedang membenahi baju-bajunya datang
perwira suruhan Orde Baru. "Pak, Bapak harus segera meninggalkan tempat
ini". Beberapa tentara sudah memasuki ruangan tamu dan menyebar sampai ke
ruang makan.
Mereka juga berdiri di depan Soekarno dengan senapan
terhunus. Soekarno segera mencari koran bekas di pojok kamar, dalam
pikiran Soekarno yang ia takutkan adalah bendera pusaka akan diambil
oleh tentara.
Lalu dengan cepat Soekarno membungkus bendera pusaka
dengan koran bekas, ia masukkan ke dalam kaos
oblong, Soekarno berdiri sebentar menatap tentara-tentara itu, namun
beberapa perwira mendorong tubuh Soekarno untuk keluar kamar.
Sesaat ia melihat wajah Ajudannya Maulwi Saelan ( pengawal
terakhir bung karno) dan Soekarno menoleh ke arah Saelan.
"Aku pergi dulu" kata Soekarno dengan terburu-buru.
"Bapak tidak berpakaian rapih dulu, Pak" Saelan separuh berteriak.
Soekarno hanya mengibaskan tangannya. Soekarno langsung
naik VW Kodok, satu-satunya mobil pribadi yang ia punya dan meminta sopir
diantarkan ke Jalan Sriwijaya, rumah Ibu Fatmawati.
Di rumah Fatmawati, Soekarno hanya duduk seharian saja
di pojokan halaman, matanya kosong. Ia meminta bendera pusaka dirawat
hati-hati. Soekarno kerjanya hanya mengguntingi daun-daun di halaman.
Kadang-kadang ia memegang dadanya yang sakit, ia sakit ginjal
parah namun obat yang biasanya diberikan sudah tidak boleh diberikan. Sisa obat
di Istana dibuangi.
Suatu saat Soekarno mengajak ajudannya yang bernama
Nitri gadis Bali untuk jalan-jalan. Saat melihat
duku, Soekarno kepengen duku tapi dia tidak punya uang. "Aku
pengen duku, ...Tru, Sing Ngelah Pis, aku tidak punya uang" Nitri yang
uangnya pas-pasan juga melihat ke dompetnya, ia merasa cukuplah buat beli duku
sekilo.
Lalu Nitri mendatangi tukang duku dan berkata "Pak Bawa
dukunya ke orang yang ada di dalam mobil". Tukang duku itu berjalan dan
mendekat ke arah Bung Karno. "Mau pilih mana, Pak manis-manis nih "
sahut tukang duku dengan logat betawi kental.
Soekarno dengan tersenyum senang berkata "coba kamu cari
yang enak". Tukang Duku itu mengernyitkan dahinya, ia merasa kenal dengan
suara ini. Lantas tukang duku itu berteriak "Bapak...Bapak....Bapak...Itu
Bapak...Bapaak" Tukang duku malah berlarian ke arah teman-temannya di
pinggir jalan" Ada Pak Karno, Ada Pak Karno...." mereka berlarian ke
arah mobil VW Kodok warna putih itu dan dengan serta merta para tukang buah
memberikan buah-buah pada Soekarno.
Awalnya Soekarno tertawa senang, ia terbiasa menikmati
dengan rakyatnya. Tapi keadaan berubah kontan dalam pikiran Soekarno, ia
takut rakyat yang tidak tau apa-apa ini lantas digelandang tentara gara-gara
dekat dengan dirinya. "Tri, berangkat ....cepat"
perintah Soekarno dan ia melambaikan ke tangan rakyatnya yang terus
menerus memanggil namanya bahkan ada yang sampai menitikkan air mata. Mereka
tau pemimpinnya dalam keadaan susah.
Mengetahui bahwa Soekarno sering keluar dari Jalan
Sriwijaya, membuat beberapa perwira pro Suharto tidak suka. Tiba-tiba satu
malam ada satu truk ke rumah Fatmawati dan mereka
memindahkan Soekarno ke Bogor. Di Bogor ia dirawat oleh Dokter
Hewan!...
Tak lama setelah Soekarno dipindahkan ke Bogor,
datanglah Rachmawati, ia melihat ayahnya dan menangis keras-keras saat tau
wajah ayahnya bengkak-bengkak dan sulit berdiri.
Saat melihat Rachmawati, Soekarno berdiri lalu terhuyung
dan jatuh. Ia merangkak dan memegang kursi. Rachmawati langsung teriak
menangis.
Malamnya Rachmawati memohon pada Bapaknya agar pergi ke Jakarta
saja dan dirawat keluarga. "Coba aku tulis surat permohonan kepada
Presiden" kata Bung Karno dengan suara terbata. Dengan tangan gemetar Bung
Karno menulis surat agar dirinya bisa dipindahkan ke Jakarta dan dekat dengan
anak-anaknya.
Rachmawati adalah puteri Bung Karno yang paling nekat. Pagi-pagi
setelah mengambil surat dari bapaknya, Rachma langsung ke Cendana rumah
Suharto. Di Cendana ia ditemui Bu Tien yang kaget saat melihat Rachma ada di
teras rumahnya.
"Lhol, Mbak Rachma ada apa?" tanya Bu Tien dengan nada
kaget. Bu Tien memeluk Rachma, setelah itu Rachma bercerita tentang nasib
bapaknya. Hati Bu Tien rada tersentuh dan menggenggam tangan Rachma lalu dengan
menggenggam tangan Rachma bu Tien mengantarkan ke ruang kerja Pak Harto.
"Lho, Mbak Rachma..ada apa?" kata Pak Harto dengan nada
santun. Rachma-pun menceritakan kondisi Bapaknya yang sangat tidak terawat di
Bogor. Pak Harto berpikir sejenak dan kemudian menuliskan memo yang
memerintahkan anak buahnya agar Soekarno dibawa ke Djakarta.
Diputuskan Soekarno akan dirawar di Wisma Yaso.
Soekarno lalu dibawa ke Wisma Yaso, tapi kali ini perlakuan
tentara lebih keras. Soekarno sama sekali tidak diperbolehkan keluar
dari kamar. Seringkali ia dibentak bila akan melakukan sesuatu, suatu
saat Soekarno tanpa sengaja menemukan lembaran koran bekas bungkus
sesuatu, koran itu langsung direbut dan ia dimarahi.
Kamar Soekarno berantakan sekali, jorok dan bau. Memang
ada yang merapikan tapi tidak serius. Dokter yang diperintahkan
merawat Soekarno, dokter Mahar Mardjono nyaris menangis karena sama sekali
tidak ada obat-obatan yang bisa digunakan Soekarno.
Ia tahu obat-obatan yang ada di laci Istana sudah dibuangi atas
perintah seorang Perwira Tinggi. Mahar mardjono hanya bisa memberikan Vitamin
dan Royal Jelly yang sesungguhnya hanya madu biasa. Jika sulit tidur Bung Karno
diberi Valium, Sukarno sama sekali tidak diberikan obat untuk meredakan sakit
akibat ginjalnya tidak berfungsi.
Banyak rumor beredar di masyarakat bahwa Soekarno hidup
sengsara di Wisma Yaso, beberapa orang diketahui diceritakan nekat
membebaskan Soekarno.
Bahkan ada satu pasukan khusus KKO dikabarkan sempat menembus
penjagaan Bung Karno dan berhasil masuk ke dalam kamar Soekarno,
tapi Soekarno menolak untuk ikut karena itu berarti akan memancing
perang saudara.
Pada awal tahun 1970 Soekarno datang ke rumah Fatmawati
untuk menghadiri pernikahan Rachmawati. Soekarno yang jalan saja
susah datang ke rumah isterinya itu. Wajah Soekarno bengkak-bengkak.
Soekarno-nikahnya-rachmawati
Ketika tau Soekarno datang ke rumah Fatmawati, banyak orang langsung berbondong-bondong ke sana dan sesampainya di depan rumah mereka berteriak "Hidup Bung Karno....hidup Bung Karno....Hidup Bung Karno...!!!!!"
Ketika tau Soekarno datang ke rumah Fatmawati, banyak orang langsung berbondong-bondong ke sana dan sesampainya di depan rumah mereka berteriak "Hidup Bung Karno....hidup Bung Karno....Hidup Bung Karno...!!!!!"
Soekarno yang reflek karena ia mengenal benar gegap gempita seperti
ini, ia tertawa dan melambaikan tangan, tapi dengan kasar tentara menurunkan
tangan Sukarno dan menggiringnya ke dalam. Bung Karno paham dia adalah tahanan
politik.
Masuk ke bulan Februari penyakit Soekarno parah sekali
ia tidak kuat berdiri, tidur saja. Tidak boleh ada orang yang bisa masuk. Ia
sering berteriak kesakitan. Biasanya penderita penyakit ginjal memang akan
diikuti kondisi psikis yang kacau.
Ia berteriak " Sakit....Sakit ya Allah...Sakit..." tapi
tentara pengawal diam saja karena diperintahkan begitu oleh komandan.
Sampai-sampai ada satu tentara yang menangis mendengar teriakan Bung Karno di
depan pintu kamar. Kepentingan politik tak bisa memendung rasa kemanusiaan, dan
air mata adalah bahasa paling jelas dari rasa kemanusiaan itu.
Hatta yang dilapori kondisi Soekarno menulis surat pada
Soeharto dan mengecam cara merawat Soekarno. Di rumahnya Hatta duduk di beranda
sambil menangis sesenggukan, ia teringat sahabatnya itu. Lalu dia bicara pada
isterinya Rachmi untuk bertemu dengan Soekarno.
"Kakak tidak mungkin kesana, Soekarno sudah jadi
tahanan politik" ujar istri bung hatta.
Hatta menoleh pada isterinya dan berkata "Soekarno adalah
orang terpenting dalam pikiranku, dia sahabatku, kami pernah dibesarkan dalam
suasana yang sama agar negeri ini merdeka. Bila memang ada perbedaan diantara
kami itu lumrah tapi aku tak tahan mendengar berita Sukarno disakiti seperti
ini".
Hatta menulis surat dengan nada tegas kepada Suharto untuk bertemu
Soekarno, ajaibnya surat Hatta langsung disetujui, ia diperbolehkan
menjenguk Soekarno.
Hatta datang sendirian ke kamar Soekarno yang sudah
hampir tidak sadar, tubuhnya tidak kuat menahan sakit
ginjal. Soekarno membuka matanya. Hatta terdiam dan berkata pelan
"Bagaimana kabarmu, No" kata Hatta ia tercekat mata Hatta sudah
basah.
Soekarno berkata pelan dan tangannya berusaha meraih lengan
Hatta "Hoe gaat het met Jou?" kata Soekarno dalam bahasa
Belanda - Bagaimana pula kabarmu, Hatta - Hatta memegang lembut
tangan Soekarno dan mendekatkan wajahnya, air mata Hatta mengenai wajah Soekarno dan Soekarno menangis
seperti anak kecil.
Dua proklamator bangsa ini menangis, di sebuah kamar yang bau dan
jorok, kamar yang menjadi saksi ada dua orang yang memerdekakan bangsa ini di
akhir hidupnya merasa tidak bahagia, suatu hubungan yang menyesakkan dada.
Tak lama setelah Hatta pulang, Soekarno meninggal. Sama saat Proklamasi 1945 Soekarno menunggui Hatta di kamar untuk segera membacai Proklamasi, saat kematiannya-pun Soekarno juga seolah menunggu Hatta dulu, baru ia berangkat menemui hadirat Tuhan Yang Maha Esa.
A. Pengertian Bukti, Sumber, dan Fakta Sejarah
1. Sumber sejarah
Sumber sejarah adalah sesuatu yang secara langsung
atau tidak langsung menyampaikan kepada kita tentang kenyataan masa lalu.
Andanya sumber sejarah merupakan bukti dan fakta kenyataan sejarah tanpa adanya
sumber maka sejarawan tidak dapat mengungkap
tentang masa lalu.
Sumber sejarah dikelompokkan menjadi dua yaitu : (1) Sumber primer disebut juga sumber
utama yang berhubungan langsung dengan peristiwa sejarah, suatu misal orang yang menyaksikan langsung kejadian suatu peristiwa
sejarah atau catatan yang dibuat dengan bentuk tulisan, isi dan bahan yang
sezaman dengan peristiwa tersebut, (2) sumber sekunder disebut juga
sumber kedua, sumber sekunder dalam bentuk tertulis merupakan catatan yang isi
dan bahannya tidak sezaman dengan saat terjadinya peristiwa sejarah.
Menurut bentuknya, sumber sejarah terbagi menjadi
tiga, yaitu sumber tertulis, sumber lisan, dan sumber dalam wujud benda fisik.
a. Sumber tertulis
Sumber tertulis memberikan informasi tentang
aspek-aspek yang akan diteliti. Misalnya aspek sosial, ekonomi, budaya, dan
politik. Sumber tertulis yang dapat dijadikan sumber penelitian sejarah adalah
sebagai berikut.
· Laporan-laporan
· Notulen
rapat
· Surat-surat
· Surat
kabar
· Catatan
pribadi
b. Sumber lisan
Sumber lisan diperoleh melalui
wawancara. Metode yang digunakan dalam pengumpulan sumber lisan dikenal sebagai
oral history. Prinsip dasar dalam
penelitihan sejarah lisan dilakukan melalui metode wawancara. Data sejarah yang
diperoleh dalam sejarah lisan adalah memori informan baik saksi langsung maupan
saksi tidak langsung.
Keterangan
yang ingin didapat melalui teknik wawancara biasanya sebagai berikut: (1) keterangan yang bersifat memastikan
fakta; (2) keterangan yang memperkuat kepercayaan
tentang keadaan fakta; (3) keterangan
tentang perasaan; (4) keterangan
tentang kegiatan; (5) keterangan
tentang alasan seseorang.
c. Sumber benda
Sumber benda
adalah sumber sejarah yang diperoleh dari peninggalan sejarah. Sumber sejarah
itu harus diteliti, dikaji, dianalisis dan ditafsirkan dengan cermat oleh para
ahli. Guna mengetahui usia peninggalan sejarah dapat di lakukan dengan cara
berikut.: (1)Tipologi, cara penentuan usai berdasarkan bentuk dan tipenya,
semakin sederhana bentuk peninggalan itu semakin tua usia benda tersebut; (2) Stratigrafi,
cara penentuan usia peninggalan sejarah berdasarkan tempat asalnya dilapisan
tanah ditemukannya; (3) Kimiawi, cara penentuan usia benda peninggalan sejarah
berdasarkan unsur kimia yang terkandung dalam benda itu. Misalnya unsur C-14
(Carbon 14) atau unsur argon.
Benda-benda
peninggalan masa lalu yang sebagaian besar tertimbun dalam tanah, maka untuk
mendapatkannya diperlukan kegiatan ekskavasi atau penggalian yang dilakukan
dengan bertahap, cermat dan menggunakan alat khusus.
2. Bukti Sejarah
Bukti sejarah
adalah sesuatu yang nyata dari jejak-jejak masa lalu yang dapat dilihat,di
raba,dan di rasakan. Misalnya bangunan
candi, tulisan, fosil, artefak, perhiasan, dan patung.Bukti sejarah berupa
hasil budaya matrial yang bersifat kongkrit dan hasil budaya immatrial yang
bersifat abstrak.
3. Fakta sejarah
Fakta menunjukkan terjadinya peristiwa
dimasa lalu. Fakta adalah hasil seleksi data yang terpilih. Fakta sejarah ada
yang berbentuk benda konkret, misalnya candi, patung, dan perkakas yang sering
disebut artefak.
a.
Artefak
Artefak
adalah semua benda baik secara keseluruhan atau sebagian hasil karya manusia.
b.
Fakta sosial
Fakta
sosial adalah fakta sejarah yang berdimensi sosial. Yang dimaksud adalah suatu
kondisi yang mampu menggambarkan keadaan sosial, suasana zaman dan sistem
kemasyarakatan. Dengan demikian fakta sosial merupakan bukti sosial
dilingkungan masyarakat yang menggambarkan suatu peristiwa atau kejadian.
c.
Fakta mental
Fakta mental adalah kondisi yang
menggambarkan suasana pikiran, perasaan batin, kerohanian, dan sikap yang
mendasari suatu karya cipta. Dengan demikian fakta mental berkaitan dengan
peristiwa yang terjadi dalam batin manusia dan sesuatu yang bersifat abstrak
sehingga menggambarkan alam pikiran, kepercayaan dan sikap. Sesuatu peninggalan
yang dikaitkan dengan alat dari sistem kepercayaan maka benda tersebut dikenal
sebagai fakta mental.
B. Langkah-langkah dalam penelitian
sejarah
Penelitian sejarah adalah
peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dimasa lalu. Cara yang dilakukan dalam
penelitian sejarah disebut metode sejarah. Menurut Gilbrt J. Gerakhan bahwa metode penelitian sejarah adalah seperangkat
aturan atau prinsip sistematis untuk mengumpulkan sumber-sumber sejarah secara
efektif .
1. Pemilihan topik
Topik adalah suatu masalah yang
menarik untuk diteliti, topik yang dipilih harus bernilai. Dalam memilih topik
penelitian, ada beberapa kesalahan yang harus dihindari oleh peneliti.
a.
Kesalahan baconian, yang berpendapat bahwa tanpa teori, konsep, ide, paradigma,
praduga, hipotesis, atau generalisasi yang lain penelitian tetap dapat
dilakukan
b.
Kesalahan terlalu banyak pertanyaan;
dalam melakukan penelitian bahwa pertanyaan yang terlalu banyak membuat fokus
pertanyaan akan hilang.
c.
Kesalahan pertanyaan yang bersifat dikotomi;
pertanyaan dikotomi adalah pandangan sejarah yang hitam putih seolah-olah
sejarah hanya memiliki dua kemungkinan
2. Heuristik
Heuristik adalah kegiatan untuk
mencari, mengumpulkan, dan menghimpun jejak-jejak masa lalu dengan mengumpulkan
sumber-sumber sejarah diharapkan akan diperoleh data dan fakta bagi penulisan
sejarah.
Kesalahan-kesalahan yang harus
dihindari dalam mengumpulkan sumber sejarah adalah sebagai berikut: (a) kesalahan
holisme, yaitu kesalahan yang terjadi akibat sejarawan memilih satu bagian yang
penting dan menganggap pemilihan bagian tersebut dapat mewakili keseluruhannya;
(b) kesalahan pragmatis, yaitu kesalahan yang terjadi karena sumber dipilih
untuk tujuan tertentu; (c) kesalahan Od
Hominem yaitu kesalahan yang muncul karena dalam pengumpulan sumber sejarah
peneliti memilih orang, otoritas, profesi, pangkat, atau jabatan tertentu.
Untuk menghindarinya maka perlu dilakukan pengumpulan data dari tiga sumber :
yaitu pihak yang terkait dengan peristiwa, pihak yang saling bertentangan, dan
saksi mata yang tidak terlibat sama sekali.
3. Vertifikasi
Vertifikasi adalah suatu kegiatan
dalam penelitian sejarah yang dilakukan dengan cara pengujian dan peniliaan
terhadap sumber-sumber sejarah. Langkah pertama dalam penilaiaan intrinsik
adalah menentukan sifat sumber itu, apakah resmi atau tidak. Langkah kedua
dalam penilaian intrinsik adalah mengenai sumber itu sendiri.
Ada beberapa kesalahan yang harus
dihindari yaitu sebagai berikut.: (a) kesalahan part pro toto yaitu anggapan bahwa bukti yang ada hanya berlaku
untuk keseluruhan (b) kesalahan Totem Pro Porte yaitu apabila sejarawan mengemukakan secara
keseluruhan, padahal yang dimaksudkan hanya untuk sebagaian; (c) kesalahan menggangap pendapat umum
sebagai fakta
4. Interpretasi
Interpretasi
dalam sejarah dapat juga diartikan sebagai penafsiran suatu peristiwa atau memberikan
pandangan teoretis terhadap suatu pristiwa.
Pada
tahap ini, seorang sejarawan akan melakukan interpretasi atau penafsiran
terhadap data yang diperoleh dari berbagai sumber.
5. Historiografi
Historiografi
merupakan tahap terakhir dalam kegiatan penelitihan sejarah. Pada tahap ini
seorang sejarawan melaksanakan penulisan sejarah dengan menyususn semua fakta
yang telah dikumpulkan dan telah diuji kebenarannya.
Menurut
cara penyampaiannya, penulisan sejarah dibedakan menjadi dua, yaitu penulisan
sejarah naratif dan penulisan sejarah stukturalis. Naratif penulisan sejarah
dengan pendekatan sejarah sebagai rekaman peristiwa dan tindakan yang
berlangsung dalam kurun waktu tertentu, yang ditandai dengan pergumulan hidup
manusia yang berhadapan dengan perjalanan nasibnya. Strukturalis yang dimaksud
pendekatan dalam memahami sejarah sebagai rekaman peristiwa struktural yang
berupa proses dan corak perubahan masyarakat, bangsa dan dunia.
Hasil penelitian sejarah ditulis dalam tiga
bagian yaitu sebagai berikut.
a.
Pengantar
b.
Penelitian
c.
Kesimpulan
Dalam
penulisan hasil penelitian sejarah ada beberapa kesalahan yang harus dihindari,
yaitu sebagai berikut: (a) kesalahan narasi, artinya kesalahan yang terjadi dalam penyajian yang meliputi kesalahan
periodisasi, kesalahan didaktis, dan kesalahan pembahasan; (b)
kesalahan argumen terjadi apabila sejarawan
menguraikan gagasannya; (c) kesalahan generalisasi, yaitu :(1) generalisasi yang tidak representatif,
misalnya seorang sejarawan berbicara tentang Yogyakarta dan sultan menerima
proklamasi kemerdekaan Indonesia lalu sejarawan menyimpulkan bahwa semua
penguasa tradisional mendukung proklamasi; (2) generalisasi sebagai kepastian,
melihat bahwa generalisasi sejarah adalah hukum universal yang berlaku disemua
tempat dan waktu.
C. Bentuk penelitian sejarah
1. Penelitian lapangan
Dalam melakukan penelitian ada
beberapa cara atau teknik yang dilakukan oleh seorang sejarawan. Ada yang datang
ke tempat terjadinya peristiwa bersejarah atau ke tempat penemuan
peninggalan-peninggalan bersejarah.
2. Penelitian kepustakaan
Penelitian kepustakaan adalah
penelitian yang dilakukan untuk
memperoleh data tertulis, baik dari perpustakaan maupun museum. Dalam
melakukan penelitian kepustakaan seorang peneliti sejarah memusatkan
perhatianya di museum atau perpustakaan untuk memperoleh data tertulis atau dokumen. Dokumen itu
berupa kitab-kitab kuno, kronik atau berita dari Dinasti Tiongkok, arsip,
autobiografi, rekaman, video, buku dan surat kabar. Melihat sumber data yang
berupa dokumen maka penelitian
kepustakaan disebut juga dengan istilah penelitian dokumenter.
D. Cakupan dan tema historiografi
Sejarah kehidupan manusi pada
masa lalu sangat luas, karena mencakup
seluruh aspek kehidupan manusia. Berikut ini pembagian historiografi berdasarkan
cakupan dari temanya, yaitu : (a) sejarah dunia; (b) sejarah regional; (c) sejarah
nasional; (d) sejarah lokal
Sedangkan sejarah tematis adalah
sejarah dengan tema tertentu berikut beberapa tema dari sejarah tematis, yaitu
: (a) sejarah sosial; (b) sejarah politik; (c) sejarah ekonomi; (d) sejarah
kriminalitas
E. Perkembangan penulisan sejarah di
Indonesia
1. Historiografi tradisional
Historiografi tradisional adalah
tradisi penulisan sejarah setelah masyarakat Indonesia mengenal tulisan, baik
pada zaman Hindu Buddha maupun Islam.
Ciri-ciri:
(a) istana sentries; (b) feodalisme sentries; (c) religi magis; (d) tidak
membedakan hal-hal yang khayal dan yang nyata; (e) sumber datanya sulit
ditelusuri ; (f) bersifat region sentries; dan (g) raja atau pemimpin dianggap
mempunyai kekuatan ghaib dan kharisma yang tinggi
2. Historiografi Kolonial
Historiografi kolonial merupakan
historiografi warisan kolonial dan penulisanya di gunakan untuk kepentingan
penjajah.
Ciri-ciri:
(a) tujuanya untuk memperkuat kekuasaan mereka di Indonesia; (b) semua untuk
kepentingan politik kolonial; (c) sifat
historiografi kolonial Eropa sentries
3. Historiografi Modern Indonesia
Histioriografi modern penggunaan istilah
asing khususnya istilah Belanda mulai di Indonesiakan.
Penulisan
historiografi modern Indonesia sebagai
berikut
a.
tidak hanya mengubah pendekatan dari
eropa senteris menjadi Indonesia senteris
b.
penulisan sejarah yang kritis
c.
pendekatan multi dimensional dengan
cara menggunakan teori-teori ilmu sosial untuk menjelaskan kejadian sejarah sesuai dengan
dimensinya dan menggunakan sumber yang lebih beragam dari masa sebelumnya
d.
mengungkapkan dinamika masyarakat
Indonesia dari berbagai aspek kehidupan
4. Penulisan Metode Sejarah Krisis Ilmiah
Menurut Leopold von Ranke selaku bapak
metode sejarah krisis, menyatakan bahwa penulisan sejarah modern adalah
penulisan sejarah yang bersandar pada dokumen zaman dan dari saksi mata yang
mengalami pristiwa sejarah tersebut. Tulisan ranke mengandung kritisme terhadap
historiografi pada saat itu yang di anggap bersifat tradisional. Dalam metode
ranke dokumen-dokumen tangan pertama menempati posisi yang tidak dapat
digantikan. Tanpa dokumen-dokumen tersebut tidak akan ada sejarah dan studi
sejarah.
1.PERANG TONDANO
“Perang Tondano yang terjadi pada 1808-1809 adalah perang yang melibatkan orang Minahasa di Sulawesi Utara
dan pemerintah kolonial Belanda pada permulaan abad XIX. Perang pada
permulaan XIX ini terjadi akibat dari implementasi politik pemerintah
kolonial Hindia Belanda oleh para pejabatnya di Minahasa,
terutama upaya mobilisasi pemuda untuk dilatih menjadi
tentara” ( Taufik abdullah dan A.B.Lapian, 2012:375)
a. Perang Tondano I
Sekalipun hanya berlangsung sekitar satu tahun perang tonando di kenal dalam dua tahap. Perang Tondono I terjadi pada masa kekuasaan VOC. Pada saat datangnya bangsa barat orang – orang spanyol sudah sampai di tanah Minahasa (Tondono) Sulawesi Utara.
Orang-orang spanyol disamping berdagang juga menyebarkan agama Kristen.
Tokoh yang berjasa dalam penyebaran agam kristen di tanah minahasa
adalah Fransiscus Xaverius. Hubungan dagang orang minahas dan spanyol
terus berkembang. Tetapi mulai abad XVII hubungan dagang antara keduanya
mulai terganggu dengan kehadiran para pedagang VOC. Waktu itu VOC telah
berhasil menanamkan pengaruhnya di ternate. Bahkan gubernur Ternate
bernama simon cos mendapatkan kepercayaan dari batavia untuk membebaskan
minahasa dari pengaruh spanyol. Simon cos kemudian menempatkan kapalnya
di selat lembeh untuk mengawasi pantai timur minahasa. Para pedagang
spanyol dan juga makasar yang bebas berdagang mulai tersungkir karena
ulah VOC. Apalagi waktu itu spanyol harus meninggalkan kepulauan
indonesia untuk menuju filipina.
~~~~~~~~ kamu ingat peristiwa apa yang menyebabkan spanyol harus pergi dari indonesia dan menuju ke filipina?
VOC
berusaha memaksakan kehendak agar orang-orang minahasa menjual berasnya
kepada VOC. Oleh karena itu VOC sangat membutuhkan beras untuk
melakukan monopoli perdagangan bebas di sulawesi utara. Orang-orang
minahasa menentang usaha monopoli tersebut. Tidak ada pilihan lain bagi
VOC kecuali memerangi orang-orang minahasa. Untuk melemahkan orang-orang
minahasa, VOC membendung sungai temberan. Akibatnya aliran sungai
meluap dan menggenangi tempat tinggal rakyat dan para pejuang minahasa.
Orang-orang minahasa kemudian memindahkan tempat tinggalnya di danau Tondono dengan rumah-rumah apung. Pasukan VOC kemudian mengepung kekuatan orang-orang Minahasa yang terpusat di danau Tondono. Simon Cos kemudian memberikan ultimatum yang isinya antara lain : (1) orang-orang Tondano harus menyerahkan para tokoh pemberintak kepada VOC, (2) orang-orang Tondano
hrus membayar ganti rugi dengan menyerahkan 50-60 budak sebagai ganti
rugi rusaknya tanaman pdi karena genangan air sungai temberan. Ternyata
rakyat Tondano bergeming dengan ultimatum VOC tersebut. Simo Cos
sangat kesal karena ultimatumnya tidak berhasil. Pasukan VOC akhirnya
ditarik mundur ke manado. Setelah itu rakyat tondano menghadapi masalah
dengan hasil pertanian yang menumpuk, tidak ada yang membeli. Dengan
terpaksa mereka kemudian mendekati VOC untuk membeli hasil-hasil
pertaniannya. Dengan demikian terbukalah tanah minahasa oleh VOC.
Berakhirlah Perang Tondano I. Orang-orang Minahasa
itu kemudian memindahkan perkampungannya di danau tondano ke
perkampungan baru di daratan yang di beri nama Minawanua (ibu negeri).
~~~~~~~~~coba
perhatikan dan renungkan isi ultimatum VOC yang kedua. Orang-orang
tondano disuruh membayar ganti rugi kerusakan tanaman padi akibat
tergenang luapan air sungai temberan. Sungguh licik VOC karena yang
menyebabkan kerusakan tetapi kerugiannya disuruh menanggung rakyat
tondano. Ingat! Kelicikan Belanda ini akan terus berlangsung selama menjajah Indonesia.
b. Perang Tondano II
Perang Tondano
II sudah terjadi ketika memasuki abad ke-19, yakni pada masa
pemerintahan kolonial belanda. Perang ini di latarbelakangi oleh
kebijakan Gubernur Jendral Deandels yang mendapat mandat untuk memerangi
Inggris, memerlukan pasukan dalam jumlah besar. Untuk menambah jumlah
pasukan maka direkrut pasukan dari kalangan pribumi. Mereka yang dipilih
adalah dari suku-suku yang memiliki kebernian berperang. Beberapa suku
dianggap memiliki keberanian adalah orang-orang Madura, Dayak dan Minahasa. Atas perintah deandels melalu Kapten Hartingh, Residen Manado Prediger segera mengumpulkan para Ukung.(Ukung adalah pemimpin dalam suatu wilayah watak atau daerah setingkat distrik). Dari Minahasa di terget untuk mengumpulkan calon pasukan sejumlah 2000 orang yang akan di kirim ke Jawa. Ternyata orang-orang Minahasa
umumnya tidak setuju dengan program deandels untuk meregrut
pemuda-pemuda minahasa sebagai pasukan kolonial. Banyak di antara para
ukung mulai meninggalkan rumah. Mereka justru ingin mengadakan
perlawanan terhadap kolonial Belanda. Mereka memusatkan aktifitas perjuangannya di Tondano, Minawanoa.
Salah seorang pemimpin berlawanan itu adalah Ukung Lonto ia menegaskan
rakyat minahasa harus melawan kolonial belanda sebagai bentuk penolakan
terhadap program pengiriman 2000 pemuda minahasa ke jawa serta menolak
kebijakan klonial yang memaksa agar rakyat menyerahkan beras secara
Cuma-Cuma kepada belanda.
Dalam
suasana yang semakin kritis itu tidak ada pilihan lain bagi Gubernur
Prediger kecuali mengirim pasukan untuk menyerang pertahanan orang-orang
minahasa di tondano, minawanua. Belanda kembali menerapkan strategi
dengan membendung sungai temberan. Prediger juga membentuk 2 pasukan
tangguh. Pasukan yang satu disiapkan dari danau tondano dan pasukan yang
lain menyerang minawanua dari darat. Tanggal 23 oktober 1808
pertempuran mulai berkobar. Pasukan belanda yang berpusat di danau
tondano berhasil melakukan serangan dan merusak pagar bambu berduri yang
membatasi danau dengan perkampungan minawanua, sehingga menerobos
pertahanan orang-orang minahasa di minawanua. Walaupun sudah malam para
pejuang tetap dengan semangat yang tinggi terus bertahan dan melakukan
perlawanan dari rumah ke rumah.pasukan Belanda
merasa kewalahan. Setelah pagi hari tanggal 24 oktober 1808 pasukan
belanda dari darat membombardir kampung pertahanan Minawanua. Serangan
terus di lakukan belanda sehingga kampung itu seperti tidak ada lagi
kehidupan. Pasukan prediger mulai mengendorkan serangannya. Tiba-tiba
dari perkampungan itu orang-orang tondano muncul dan menyerang dengan
hebatnya sehingga beberapa korban berjatuhan dari pihak belanda.
Pasukan Belanda
terpaksa di tarik mundur. Seiring dengan itu sungai temberan yang di
bendung mulai meluap sehingga mempersulit pasukan belanda sendiri. Dari
jarak jauh belanda terus menghujani meriam ke kampung minawanua, tetapi
tentu idak efektif. Begitu juga swrangan yang dari danau tidak mampu
mematahkan semangat jaung orang-orang tondano, Minawanua. Bahkan
terpetik berita kapal Belanda yang paling besar tenggelam di danau.
Perang Tondano
II berlangsung cukup lama,bahkan sampai agustus 1809. Dalam suasana
kepenatan dan kekurangan makananan mulai ada kelompok pejuang yang
memihak kepada belanda. Namun dengan kekuatan yang ada para pejuang
tondano terus memberikan perlawanan. Akhirnya pada tanggl 4-5 Agustus
1809 benteng pertahanan moraya milik para pejuang hancur bersama rakyat
yang berusaha mempertahankan. Para pejuang itu memilih mati dair pada
menyerah.
~~~~~~~~~~~~sungguh
luar biasa perlawanan rakyat minahasa, yang telah mati-matian
mempertahankan kedaulatannya. Coba pelajaran apa yang dapat kamu peroleh
setelah diajar tentang sejarah perang tondano tersebut.
2.Pattimura Angkat Senjata
Maluku
dengan rempah-rempahnya memang bagaikan” mutiara dari timur “, yang
senantiasa di buru oleh orang-orang barat. namun kekuasaan orang-orang
barat telah merusak tata ekonomi dan pola perdagangan bebas yang telah
lama berkembang di nusantara. Pada masa pemerintahan inggris di bawah
raffles keadaan Maluku relatif lebih tenang karena Inggris
bersedia membayar hasil bumi rakyat maluku. Kegiatan kerja rodi mulai
di kurangi. Bahkan para pemuda maluku juga di beri kesempatan untuk
bekerja pada dinas angkatan perang Inggris. Tetapi pada masa pemerintahan kolonial hindia belanda, keadaan kembali berubah. Kegiatan monopoli di Maluku
kembali di perketat. Dengan demikian beban rakyat semakin berat. Sebab
selain penyerahan wajib, masih juga harus di kenai kewajiban kerja
paksa, penyerahan ikan asin, dendeng, dan koki. Kalau ada penduduk yang
melanggar kan ditindak tegas. Di tambah lagi dengan desas desus bahwa
para guru akan di berhentikan untuk penghematan, para pemuda akan
dikumpulkan akan di jadikan tentara di luar maluku, di tambah dengan
sikap arogan residen saparua.hal ini sangat mengecewakan rakyat maluka.
Menanggapi
kondisi yang demikian para tokoh dan pemuda maluku melakukan
serangkaian pertemuan rahasia.sebagai contoh telah di adakan petemukan
rahasia di pulau haruku, pulau yang di huni orang-orang islam.
Selanjutnya pada tanggal 14 mei 1817 di pulau saparua ( pulau yang di
huni orang-orang kristen ) kembali di adakan pertemuan di sebuah tempat
yang sering di sebut hutan kayu putih. Dalam berbagai pertemuan itu di
simpulkan bahwa rakyat maluku tidak ingin terus menderita di bawah
keserkahan dan kekejaman belanda. Oleh karena itu, perlu mengadakan
perlawanan untuk menentang kebijakan belanda. Residen saparua harus di
bunuh. Sebagai pemimpin perlawanan di percayakan kepada pemuda yang
bernama thomas matulessy. Yang kemudian terkenal dengan gelarnya
patimura. Thomas matulesy pernah bekerja pada dinas angkatan perang
inggris.
Gerakan
dimulai dengan menghancurkan kapal-kapal belanda dipelabuhan. Para
pejuang maluku kemudian menuju benteng duurtstede. Ternyata di benteng
itu sudah berkumprl pasukan belanda. Dengan demikian terjadilah
pertempuran antara para pejuang maluku melawan pasukan belanda. Belanda
waktu itu dipimpin oleh presiden van den berg. Sementara dari pihak
para pejuang kecuali pattimura juga tampil tokoh-tokoh seperti christina
martha tiahahu,thomas pattiwail, dan lucas latumahina. Para pejuang
maluku dengan sekuat tenaga mengepung benteng duurstede,dan tidak
begitu menghiraukan tembakan-tembakan meriam yang dimuntahkan oleh
serdadu belanda dari dalam benteng. Sementara senjata para pejuang
maluku masih sederhana seperti pedang dan keris. Dalam waktu yang hampir
bersamaan para pejuang maluku satu persatu dapat memanjat dan masuk
kedalam benteng. Residen dapat dibunuh dan benteng duurstede dapat
dikuasai oleh para pejuang maluku. Jatuhnya benteng duurstede telah
menambah semangat juang para pemuda malukuuntuk terus berjuang dan
melawan belanda.
Belanda
kemudian mendatangkan bantuan dari ambon. Datanglah 300 prajurit yang
dipimpin oleh mayor beetjes. Pasukan ini kawal oleh kapal nassau dan
kapal evertsen. Namun bantuan ini dapat digagalkan oleh pasukan
pattimura,bahkan mayor beetjes. Kembali kemenangan ini semakin
menggelorakan perjuangan para pejuang diberbagai tempat seperti di
seram, hitu,maluku,dan larike. Selanjutnya pattimura memusatkan
perhatian untuk menyerang benteng zeenlandia dipulau haruku. Melihat
gelagat pattimura itu maka pasukan belanda dibenteng ini dipekuat oleh
komandannya groot. Patroli juga terus dirketat. Oleh karena itu,
pattiura gagal menembus benteng zeelandia.
Upaya
perundingan mulai ditawarkan, tetapi tidak ada kesepakatan. Akhirnya
belanda mengerahkan semua kekuatannya termasuk bantuan dari batavia
untuk merebut kembali benteng duurstede. Agustus 1817 saparua
diblokade,benteng duurstede dikepung yang disertai tembakan meriam yang
bertubi-tubi. Satu-persatu perlawanan diluar benteng dapat dipatahkan.
Daerah di kepulauan itu jatuh kembali ke tangan belanda. Dalam kondisi
yang demikian itu pattimura memerintahkan pasukannya meloloskan diri dan
meninggalkan tempat pertahanannya. Dengan demikian benteng duurstede
berhasil dikuasai belanda kembali. Pattimura dan pengikutnya terus
melawan dengan gerilya. Tetapi bulan November beberapa pembantu
pattimura tertangkap seperti kapitten paulu tiahahu.(ayah Christina
Tiahahu).yang kemudian dijatuhi hukuman mati. Mendengar peristiwa ini
christina martha tiahahu maran dan segera pergi ke hutan untuk
bergerilya. Belanda belum puas sebelum dapat menangkap pattimura. Bahkan
belanda mengumumkan kepada siapa saja yang dapat menangkap pattimura
akan diberi 1.000 gulden. Setalah enam bulan memimpin perlawanan,
akhirnya pattimura tertangkap. Tepat pada tanggal 16 desember 1817
Pattimura dihukum gantung di alun-alun kota ambon. Christina Martha
Tiahahu yang berusaha melanjutkan perang gerilya akhinya juga
tertangkap. Ia tidak dihukum mati tetapi bersama 39 orang lainnya
dibuang ke jawa sebagai pekerja rodi. Di kapal Christina Martha Tiahahu
tidak mau makan dan buka mulut. Ia jatuh sakit dan meninggal pada
tanggal 1 Januari 1818. Jenazahnya dibuang ke laut. Dengan itu
berakhirlah perlawanan Pattimura.
3.Perang Padri
Perang
Padri terjadi di tanah Minangkabau, Sumatra Barat tahun 1821-1827
perang ini terjadi karena adanya pertentangan antara kaum padri dengan
kaum adat , pertentangan tersebut telah menjadi pintu masuk bagi campur
tangan belanda, di sana terdapat tiga orang ulama yaitu
H.miskin,H.sumanik, dan H.piabang. ulama tersebut di senut orang-orang
yang melakukan gerakan pemurnian di minangkabau dengan nama kaum padri.
Tahun
1821 pemerintah hindia belanda mengangkat james du pui sebagai residen
minangkabau pada masa itu dia mengadakan perjanjian persahabatan dengan
tokoh adat. Dengan perjanjian ini beberapa daerah kemudian di duduki
oleh belanda. Perang padri meletus karena masa itu belanda menempatkan
dua meriang dan 100 orang serdadu belanda yng di tentang keras.
· Fase Pertama(1821-1825)
Di mulai bulan september 1821 pos pos Simawang menjadi sasaran serbuan Kaum Padri.
Kemudian tuanku pasangan mengerakkan sekitar 20.000-25.000 pasukan.
Pasukan padri masa itu masih menggunakan senjata tradisionl sedangkan
pasukan belanda menggunakan persenjataan yang lengkap dan modern. Di
pihak keduanya banyak kehilangan pasukan.belanda mendirikan benteng di
batu sangkar yng terkenal dengan sebutan front van der Capellen.
Perlawanan tersebut muncul di berbagai tempat namun dengan memusatkan
perjuangan di lintau dan tuanku nan renceh menjadi pemimpin. September
1822 kaum padri berhasil mengusir belanda dan 1823 pasukan padri
berhasil mengalahkan belanda kemudian belanda mengambil strategi damai,
26 januari 1824. Perdamaian terseut di manfaatkn kaum padri untuk
menduduki daerah-daerah lain, namun belanda menolak. Dan itu menimbulkan
amarah kaum padri. Kemudian tuanku imam bonjol menggerakkan kembali
semangat melawan belanda.
· Fase kedua (1825-1830)
Pada
tahun 1825-1830 di gunakan belanda untuk sedikit mengendorkan
ofensifnya dalam perang padri. Upaya damai di usahakan sekuat tenaga.
Kolonel de Stuers penguasa sipil militer di Sumatra Barat
berusaha mengadakan kontak dengan tokoh-tokoh kaum padri, namun tidak
dihiraukan. Belanda dengan kelicikannya kemudian belanda meminta
bantuan Sulaiman al Jufri untuk mendekati dan membujuk para pemuka kaum padri. Imam bonjol menolak tapi Tuanku Lintau menerima hali ini juga di dukung Tuanku Nan Renceh. Tangal 15 november 1825 ada perjanjian padang yang berisi
a. Belanda mengakui kekuasaan pemimpin padri di Batu Sangkar, Saruaso, Padang Guguk Sigandang, Agam, Bukit Tinggi dan menjamin pelaksanan sistem agama di daerahnya
b. Kedua belah pihak tidak akan saling menyerang
c. Kedua pihak akan melindungi para pedagang dan orang-orang yang sedang melakukan perjalanan
d. Secara bertahap belanda akan melarang praktik adu ayam.
· Fase ketiga(1830-1837/1838)
Pada
fase ini kaum padri mendapatkan simpati dari kaum adat yang menyebabkan
kekuatan para pejuang di sumatra barat meningkat. Kaum padri dari
bukit kamang berhasil memutuskan saran komunikasi belanda di tanjung
alam dan bukit tinggi. Tindakan itu di jadikan gillavry untuk menyerang
koto tuo di ampek angkek. Tahun 1831 gillavry di gantikan oleh jacob
elout yang mendapat pesan dari jenderal van den bosh melaksanakan
serangan besar-besaran.
Enout
setelah menguasai batipuh ditujukan ke benteng marapalam. Dengan
bantuan dua orang padri yang berkhianat pada tahun 1831 agustus belanda
berhasil menguasai benteng marapalam. Dengan begitu beberapa nagari di
sekitarnya ikut menyerah.
Tahun 1832 belanda meningkatkan ofensif pada kekuatan kaum Padri.
Pada tahun 1833 kekuatan belanda sudah begitu besar. Belanda melakukan
penyerangan pada pos pos pertahanan kaum padri.banuhampu, kamang, guguk
sigandang, tanjung alam, sungai kuar, candung dan nagari di agam.
Penyerangan guguk sigandang merupakan catatan hitam dengan penyembelihan
dan penyincangan terhadap tokoh-tokoh kaum padri sekaligus mereka yang
dicurigai sebagai pendukung padri. Penyerbuan kamang mendapat perlawanan
sengit namun berhasil dimenangkan belanda, dalam penyerbuan itu banyak
korban dan ditangkapnya tuanku nan cerdik.
Van den Bosch
menerapkan strategi winning the heart pada masyarakat pajak pasar dan
pajak lain. dan pajak lain di hapuskan. Penghulu yang kehilangan
penghasilan diberi gaji 25-30 golden, para kuli juga diberi gaji 50 sen
perhari. Elout digantikan oleh E.
Francis kemudian dikeluarkan plakat panjang. Plakat panjang yaitu
pernyataan yang isinya tidak akan ada lagi peperangan antara belanda dan
kaum padri. Setelah pasukan tuanku nan cerdi dapat dihancurkan kemudian
digantikan oleh tuanku imam bonjol. Tahun 1834 belanda memusatkan
menyerang pasukan imam bonjol. Tanggal 16 juni 1835 benteng bonjol
dihujani meriam. Tahun 1835 agustus benteng perbukitan dekat bonjol di
kuasai belanda. Pada saat itu imam bonjol ingin berdamai tapi belanda
tidak memberi jawaban justru semakin ketat mengepung pertahanan di
bonjol.tahun 1836 benteng bonjol dapat di pertahankan tetapi satu
persatu pemimpin padri di tangkap yang kemudian melemahkan pertahanan
pasukan padri.bulan oktober 1837 belanda mengepung benteng bonjol.
Tanggal 25 oktober 1837 imam bonjol di tangkap di buang ke cianjur jawa
barat, Tanggal 19 januari 1839 ia di buang ke ambon, dan tahun1841 di
pindah ke manado dan meninggal pada tanggal 6 november 1864.
4.Perlawanan di Bali
Bali adalah sebuah pulau kecil yang terkenal di Indonesia. Pada abad ke 19 bali belum banyak menarik perhatian orang-orang. Baru tahun 1830 pemerintahan Hindia Belanda aktif menanamkan pengaruhnya. Perkembangan dominasi belanda menyulut api perlawanan rakyat bali “perang puputan”.
Mengapa terjadi perang puputan di bali?
Abad ke 19 bali sudah berkembang kerajaan-kerajaan berdaulat. Contohnya Kerajan Buleleng dll. Pada masa Gubernur Jenderal Daendels ada kontak dengan kerajaan bali menyangkut hubungan dagang dan sewa. Tapi Hindia Belanda ingin menanamkan pengaruh dan berkuasa di bali. Pertama G.A Granpre
moliere misi ekonomi, kedua huskus koopman misi politik. Misi ekonomi
jauh lebih berhasil dari pada misi politik namun terus di usahakan dan
di capai perjanjian antara raja bali dan belanda.perjanjian kontrak
antara raja-raja bali dengan belanda seputar hukum tawan karang agar di
hapuskan.
Karena
kelihaian belanda raja-raja bali dapat menerima perjanjian untuk
meratifikasi penghapusan hukum tawan karang.tahun 1844 raja Buleleng dan Karang Asem
belum melaksanakan perjanjian tersebut dibuktikan dengan perampasan
atas isi 2 kapal belanda yang terdampar dipantai sangsit (Buleleng) dan Jembrana (buleleng ) . belnda memaksa raja Buleleng
untuk melaksanakan perjanjian tersebut,benda juga memaksa untuk
membayar ganti rugi antas kapal belanda. Pihak buleleng menolak dengan
tegas tuntutan tersebut yang menyebabkan perang terjadi. Pati Ktut
Jelantik mempersiapkan pos-pos dan prajurit . buleleng juga mendapat
dukungan dari kerajaan karang asem dan klungkung. Tanggal 27 juli 1846
1.700 pasukan barat menyerbu kampung-kampung tepi pantai ada juga
pasukan laut dengan kapal selam. Karena persenjataan belanda lebih
lengkap dan modern pejuang buleleng demakin terdesak dan jebol . ibu
kota singaraja dikuasai belanda. Kemudian belanda mendesak untuk
menandatangani perjanjian tanggal 6 juli 1846 yang isinya 1.dalam waktu 3
bulan,raja buleleng harus menghancurkan semua benteng buleleng yang
pernah digunakan dan tidak boleh membangun benteng baru, 2.raja buleleng
harus membayar ganti rugi dari biaya perang yang telah dikeluarkan
belanda,sejumlah 75.000 gulden,dan raja harus menyerahkan I Gusti Ktut Jelantik kepada pemerintah belanda,3. Belanda diizinkan menempatkan pasukannya di Buleleng.
Tipu
daya dilakukan oleh rakyat bali untuk berpura-pura menerima isi
perjanjian itu. Tapi dibalik itu raja dan patih ketut jelantik
memperkuat pasukannya. Di Jagaraga
dibangun pertahanan yang kuat bagaikan gelar-supit urang. Rakyat juga
mempertahankan hukum tawan karang. Tahun 1847 kapal-kapal asing
terdampar dipantai kusumba Klungkung,dirampas oleh kerajaan, hal itu menimbulkan amarah Belanda.belanda memaksa untuk melaksanakannya tapi raja-raja bali tidak menghiraukan rakyat justru dipersiapkan untuk berperang.
Tanggal
7 dan 8 juni 1848 mendarat bala bantuan belanda. Tanggal 8 juni
serangan di jagaraga dimulai. Sebagai pemimpin tentara belanda J.van
Swieten, Letkol Sutherland benteng jagaraga dimulai namun dengan pertahanan gelar-supit urang berhasil menjebak Belanda. Pasukan Belanda ditarik mundur. Kekalahan itu menyakitkan perasaan pimpinan belanda, kemudian
terjadi serangan balasan awal april 1849 datang serdadu belanda dalam
jumlah belanda besar. Tanggal 15 april 1849 seranggan Belanda dimulai di jagaraga ,tanggal 16 April Jagaraga berhasil dilumpuhkan belanda
Terbunuhnya raja buleleng dan Patih Ketut Jelantik jatuhlah Kerajaan Buleleng. Menyusul karang asem yang ditakhlukan 18 mei 1849. Pertempuran terus terjadi. Tahun 1906 perang puputan terjadi di Bandung, tahun 1908 perang Puputan di Klungkung.
6.Perang banjar
Di
Kalimanatn Selatan berkembang kerajaan Banjar atau Banjarmasin. Pusat
kekuasaan ada di Martapura kegiatan perdaganggan berkembang pusat dengan
hasil produk yang diminati yaitu emas,intan,lada,rotan dan damar .
melalui bujuk rayu dan tekanan pada tahun 1817 terjadi perjanjiaan
antara Sultan Banjar dan pemerintah belanda. Yang berisi menyerahkan
sebagian wilayah Banjar kepada Belanda.tanggal 4 mei 1826 menetapkan
bahwa daerah kekuasaan banjar hanya tinggal daerah hulu sungai,
martapura, dan banjarmasin. Wilayah yang sempi membuat kesulitan dalam
kehidupan sosial dan ekonomi. Kebutuhan penguasa semakin meningkat
dengan demikian menyebabkan beban hidup semakin berat. Dalam suasana
sosial ekonomi yang memprihatinkan, terjadi konflik intern. Hal ini
bermula dengan meninggalnya putra mahkota abdul rakhman secara mendadak
tahun 1852, sedangkan sultan adam memilki 3 putera. Pangeran
hidayatullah yang didukung pihak istana dan mengantongi surat wasiat
dari sultn adam, pangeran anom dijagokan mangkubumi, pangeran
tamjidillah didukung belanda. Perebutan kekuasaan terus berlanjut dan
terakhir pangeran antasari menjadi raja.
Pada
tanggal 28 april 1859 orang-orang muning dibawah komando panembahan
aling dan puteranya,sultan kuning menyerbu kawasan batu bara di
pengaron. Tanggal 25 juni 1859 secara resmi tamjidilah mengundurkan diri
dan mengembalikan legalia banjar kepada belanda. Tamjidilah kemudian di
asingkan ke bogor. Bulan agustus 1859 antasari bersama pasukannya
berhasil menyerang benteng belanda di tabanio. Kemudian pasukan surapati
berhasil menenggelamkan kapal belanda, onrust, dan merampas senjata
yang ada di kapal tersebut dengan demikian perang banjar semakin meluas.
Bulan
agustus-september tahun 1859 pertempuran banjar terjadi di tiga lokasi
yaitu banualima, martapura, dan tanah laut serta sepanjang sungai
barito. Pertempuran di sungai barito di komandani oleh pangeran antasari
Kiai demang di benteng Tabanio. Pertempuran sengit terjadi dan membawa banyak korban.
Bulan september demam lehman dan beberapa tokoh lainnya di pertemuan Kandangan menghasilkan kesepakatan yang intinya
a. Pemusatan kekuatan perlawanan di daerah Amuntai
b. Membuat dan memperkuat pertahanan di tanah laut, Martapura, Rantau dan Kandangan.
c. Pangeran antasari memperkuat pertahanan di dusun atas
d. Mengusahakan senjata tambahan
“ haram manyarah waja sampai kaputing” para pejuang tidak akan menyerah sampai titik darah penghabisan.
Sebenarnnya
pangeran hidayatullah telah meninggalkan martapura dan berkumpul dengan
seluruh anggota keluarga dan pasukannya ia berangkat ke Amuntai. Meskipun tidak dengan perangkat kebesaaran Sultan Hidayatullah
menyatakan perang jihad fi sabilillah.gerakan perlawanan pangeran
hidayatullah kemudian di pusatkan di barabai.pasukan demang datang untuk
memperkuat pasukan pangeran hidayatullah.juga mengerahkan kapal-kapal
terang dari suriname,bone dan kapal-kapal kecil terjadi pertempuran
sengit dengan seruan”allahu akbar”.mereka penuh dengan keberanian
menghadapi musuh karena yakin mati dalam perang ini adalah mati
syahid.pasukan Belanda lebih unggul dari segi persenjataan.kemudian
mereka membangun pertahanan di madang.setelah pertahanan jebol kemudian
mereka berjuang berpindah – pindah.namun belanda terus memburuh dan
mempersempit ruang gerak hidayatullah. Pada tanggal 28 februari 1862
berhasil di tangkap dan di asingkan di cianjur jawa barat berakhirlah
perlawanan hidayatullah.
Dari
pihak Antarsari terus melnjutkan perlawanan.oleh parah pengikutnya
pangeran antarsari di angkat sebagai pejuang dan pemimpin agama islam
dengan gelar amirudin kalifatullah mukminin
7. Aceh Berjihad
Aceh
dikenal karena adanya tsunami tahun 2004 dan seburtan serambi mekkah.
ibarat serambi mekkah merupakan daerah dan kerajaan yang berdaulat.
Tetapi kedaulatan terganggu karena keserakaan dan dominasi
belanda.dominasi dan kekejaman tersebut melahirkan Perang Aceh, perang terjadi pada tahun 1873-1912
a.Latar Belakang Perang Aceh
Aceh
memiliki kedudukan yang strategis juga menjadi pusat perdagangan.
Daerahnnya luas dengan hasil penting seperti ladang, hasil tambng, dan
hasil hutan.karena itu dalam rangka mewujudkan pax neerlandica belanda
berambisi menguasai aceh.tetapi orang aceh dan para sultan bersikeras
mempertahankan aceh hal tersebut di dukung oleh traktat london hal
tersebut menjadi kendala belanda. Perkembangan politik yang semakin
memohok kesultanan aceh adalah ditandatanganinya traktat sumatera antara
belanda dengan inggris 2 november 1871. isi traktat tersebut antara
lain inggris memberi kebebasan kepada Belanda untuk memperluas daerah kekuasaannya diseluruh sumatera. Tahun 1873 Aceh mengirim Habib Abdurahman pergi ke Turki untuk meminta bantuan senjata.
Langkah-langkah tersebut diketahui ole pihak belanda, kemudian Belanda mengancam dan mengultimatum agar Kesultanan Aceh tunduk dibawah pemerintahan Hindia Belanda. Tanggal 26 maret 1873 Aceh dinilai membangkang. Kemudian pecahlah pertempuran aceh melawan Belanda. Para pejuang aceh dibawah pemerintahan Sultan Mahmud Syah II mengobarkan semangat jihad angkat senjata untuk melawan kezaliman Belanda.
Persiapan acehalam menmghadapi pemerintahan Hindia Belanda seperti pendirian pos-pos pertahanan,dibangun kuta semacam benteng untuk memperkuat pertahanan wilayah, penyiapan sejumlah pasukan dan persenjataan.
b. Syahid atau Menang
Agresi belanda terjadi pada tanggal 5 April 1873. Tentara belanda dibawah pimpinan jendral Mayor J.H.R kohler terus melakukan serangan terhadap pasukan Aceh. Pasukan aceh terdiri dari ulebalang ulama,dan rakyat terus mendapat gempuran dari Belanda. Tanggal 14 April 1873 terjadi pertempuran sengit dibawah pimpinan Teuku Imeung lueng bata melawan tentara belanda dibawah pimpinan kohler untuk memperebutkan Masjid Raya Baiturahman. Pasukan tersebut bershasil mengalahkan kohler dibawah pohon. Kemudian pon tersebut dinamakan Kohler Boom.
Setelah melipatgandakan kekuataanya tanggal 9 Desember 1873 belanda melakukan serangan atau agresi yang kedua. Dipimpin oleh J.van Swieten. Tanggal 6 Januari 1874 masjid tersebut dibakar. Tanggal 15 januari 1874 Belanda
dapat menduduki istana setelah dikosongkan sultan mahmud syah. Tanggal
28 januari sultan mahmud syah meninggal dunia karena penyakit kolera.
Dengan jatuhnya masjid Baiturahamn Belanda mengakui bahwa Aceh merupakan daerah kekuasann belanda, namun Aceh tidak peduli. Dan Pada tahun 1884 mereka mengangkat putra mahkota muhammad daud syah sebagai sultan Aceh. Semangat juang semakin meningkat seiring pulangnya Habib Abdulrahman dari turki tahun 1877. Kemudian belanda menambah kekuatannya dan berhasil mendesak pasukan Habib Abdulrahman.
c. Perang Sabil
tahun
1884 muhammad daud syah telah dewasa dan dinobatkan sebagai sultan.
Pada waktu upacra penobatan ini para pemuka Aceh memproklamirkan “ikrar
prang sabil’ ( prang sabil). Dengan perang sabil perlawanan rakyat Aceh
semakin meluas. Di Aceh bagian barat tampil teuku umar bersama istrinya
cut nyak dien. Pertempuran sengit terjadi dimeulaho. Beberapa por
pertahan berhasil direbut umar. Strategi konsentrasi stelsel belum
efektif menghentikan perang Aceh. Tahun 1891 teungku cik di tiro
meninggal, tahun 1893 teuku umar menyerah pada belanda. Pada 29 maret
1896 teuku umar berbalik melwan belanda. Peristiwa itu membuat belanda
semakin marah dan geram. Snouck horgronye agar melakukan kajian tentang
seluk beluk kehidupan dan semangat juang rakyat aceh. Oleh karena itu
snouck horgronye mengusulkan beberapa cara:
a. Perlu
memecah belah persatuan dan kekuatan masyarakat aceh, sebab di
lingkungan aceh terdapat rasa persatuaan antara kaum bangsawan,ulama dan
rakyat.
b. Menghadapi kaum ulama yang fanatik dalam memimpin perlawanan harus dengan kekerasan,yaitu dengan kekuatan senjata
c. Bersikap
lunak terhadap kaum bangsawan dan keluarganya diberi kesempatan untuk
masuk kedalam korps pamong praja dalam pemerintahan konial Belanda.
Genderang perang dimulai tahun 1899.perang ini berlangsung selama 10 tahun. Oleh karena itu selama 10 tahu terakhir 1899-1909 di aceh disebut masa sepuluh tahun berdarah (Tien
bloedige jaren). Karena tekanan yang terus menerus januari 1903 sultan
Muhammad Daud Syah terpaksa menyerah. Cara licik ini berhasil dan
digunakan untuk mematahkan perlawanan panglima pop. lem dan tuanku raha
keumala. Tanggal 6 September
panglima polem juga menyarah. Tahun 1906 Cut Nyak Dien berhasil
ditangkap dibuang di Sumedang, Jawa Barat dan meninggal tanggal 8 November 1908. Pada tahun 1911 tangse Teungku Ma’at Tiro berhasil ditembak mati.
Pada tanggal 26 september 1910 terjadi pertempuran sengit di Paya Cicem. Pang Nanggru tewas dan Cut Nyak Mutia berhasil meloloskan diri. Perang aceh berakhir pada tahun 1912 namun sebenarnya perang itu berakhir pada tahun 1942.
8.Perang Batak
Di
Batak terdapat beberapa kelompok batak. Misalnya Batak Toba, Batak
Karo, Batak Simalungun, Batak Mandailing, Batak Pakpak. Basis masyarakat
batak berada di daerah kompleks perkampungan yang disebut huta.
Gabungan dari huta disebut horja. Kesatuan dari beberapa bius itu
terbentuklah satu wilayah kerajaan. Tahun 1870 yang menjadi raja patuan
bosar ompu pulo yang bergelar Si Singamangaraja XII. Masuknya dominasi
belanda ketanah batak disertai dengan penyebaran agama kristen. Namun
hal tersebut ditolak oleh raja si singamangaraja karena ditakutkan akan
menghilngkan tatanan tradisional dan bentuk kesatuan negeri yang telah
ada secara turun temurun.
Dalam
menghadapi perang melawan Belanda rakyat batak sudah menyiapkan benteng
pertahanan seperti benteng alam yang terdapat di dataran tinggi toba
dan silindung. Dilur tembok ditanami bambu berduru dan disebelah luarnya
lagi dibuat selokan keliling yang cukup dalam. Pertempuran pertama
terjadi di bahal batu yang berhasil dimenangkan belanda. Perang belanda
semakin menyebar luas ke daerah-daerah lain. Dengan jumlah pasuka yang
cukup besar belanda mulai mengepung bakkara, akhirnya benteng dan
istana Bakkara ditembaki hujatan-hujatan senjata yang besar. Si
singamangaraja berhasi meloloskan diri dan menyingkir. Namun berhasil
diburu belanda. Dengan kekuatannya belanda berhasil menguasai
tempat-tempat itu semua.
Juli
tahun 1889 Si Singamangaja XII ke Bali angkat senjata. Tetapi tanggal 4
Desember 1899 huta puong jatuh ke tangan belanda. Pasukan Belanda
dibawah pimpinan van Daden mengadakan operasi sapu bersih. Tahun 1907
belanda fokus menangkap si singamangaraja XII. Taggal 17 junio 1907
belanda berhasil menangkap Si Singamangaraja XII, dalam kleadan terdesak
dia dan putera puteranya melarikan diri. Namun dalam pertempuran
tersebut Si Singamangaraja berhasil tertembak mati, begitu juga
puterinya dan kedua puteranya Sutan Nagari dari Patuan. Dengan demikian
berakhirlah perlawanan Batak.